Menumbuhkan Kembali Identitas Sunda yang Hilang di #SenyumKarena

Apa yang dewasa ini mulai luntur dari Tanah Pasundan?

Sebuah hal yang ironis adalah ketika mengetahui identitas sunda mulai dilupakan bahkan di tanahnya sendiri. Banyak yang tidak menyadari bahwa someah adalah identitas sunda yang kini mulai tergerus oleh arus. Padahal, filosofi “Someah Hade Ka Semah” merupakan prinsip yang melekat di tatar Sunda. Someah artinya ramah, sementara hade ka semah memiliki arti respek atau menghargai. Sebuah frasa sederhana, namun memiliki nilai yang cukup dalam.

Menyikapi identitas sunda yang mulai terlupakan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat bersama Tim Jabar Masagi bekerja sama dengan sekolah-sekolah di Jawa Barat untuk mengampanyekan gerakan pejuang senyum. OSIS SMA Negeri 3 dan 5 Bandung kemudian berkolaborasi bersama Jabar Masagi untuk mengadakan sebuah acara bertajuk #SenyumKarena.

Pada hari Senin, 28 Oktober 2020, acara #SenyumKarena diadakan di Lapang Bali. Acara ini dihadiri oleh siswa-siswi kelas 10 SMA Negeri 3 dan 5 Bandung angkatan 2022. Semua yang berpartisipasi mulai dari peserta, panitia, hingga guru mengenakan baju adat sunda. Perempuan mengenakan kebaya dan laki-laki mengenakan pangsi lengkap beserta ikat kepalanya. #SenyumKarena ini tidak hanya berfokus untuk kembali mengembangkan identitas sunda ‘someah’ saja, tapi juga ingin melestarikan budaya sunda yang sama-sama mulai tenggelam di era modern ini.

guru-guru mengenakan pakaian adat sunda

Sebelum beralih ke acara inti di Lapang Bali, sekitar pukul 8 terdapat workshop bertemakan Jabar Masagi di Aula Baru SMA Negeri 3 Bandung. Workshop ini diikuti oleh siswa-siswi kelas 10. Antusias yang tinggi dari peserta begitu terlihat ketika workshop dimulai. Tidak hanya diberikan materi dan edukasi tentang pentingnya senyum, tapi juga terdapat beberapa permainan yang membuat suasana semakin gembira.


workshop #SenyumKarena yang mengedukasi

Tepat pada pukul 9 pagi, siswa-siswi kelas 10 baik dari SMA 3 maupun 5 keduanya sama-sama berbaris rapi menuju Lapang Bali. Acara inti dimulai dengan sambutan-sambutan, dilanjut dengan berbagai penampilan yang tentunya mengundang gelak tawa dan senyuman. Panggung #SenyumKarena dimeriahkan oleh penampilan dari beberapa ekstrakurikuler, yaitu KPA, LSS, dan Band dari SMA 3 serta Kabaret, Modern Dance, dan Band dari SMA 5. KPA 3 menyuguhkan penampilan angklung dengan membawakan lagu-lagu modern dan tradisional. Decak kagum terlihat dari seluruh peserta ketika mendengar harmonisasi angklung melebur mendendangkan sebuah lagu diiringi dengan alat musik lainnya. Kemudian LSS menampilkan tari Jaipong khas Jawa Barat yang mengundang tepuk tangan meriah. Tidak hanya itu, ada juga Band 3 dan Band 5 yang benar-benar menghibur melalui nyanyian dan iringan musiknya. Dengan gerakan lenturnya, ekstrakurikuler modern dance 5 juga menampilkan dance yang lincah nan energik dilanjut dengan penampilan pamungkas dari kabaret 5. Kabaret yang dipertontonkan merupakan cerita Cinderella dan Sepatu Kacanya. Melalui drama musikal yang dinamis, ekspresi penuh penghayatan, dan gerakan lincah membuat kabaret Cinderella menghibur semua yang ada di Lapang Bali. Tidak jarang terdapat lelucon yang juga diselipkan dalam dialog sehingga gelak tawa muncul dari para peserta.


penampilan band 3

Selain penampilan-penampilan menarik dari berbagai ekstrakurikuler, ada juga rangkaian acara stand up comedy. Mata acara ini bertujuan untuk menghibur dan menciptakan suaana menyenangkan yang dikelilingi tawa bahagia. Terhitung 4 orang yang tampil untuk stand up comedy,  2 orang dari SMA 3 dan 2 lagi dari SMA 5. Orang yang ditunjuk untuk menjadi komika adalah secara spontan dan baru pada saat itu ditunjuk, sehingga materi stand up comedy yang diberikan kepada penonton merupakan ide-ide yang segar serta orisinil. Materi yang dijadikan lawakan pun beragam, dari mulai pantun yang menggelitik hingga pengalaman yang mengundang tawa.

Acara ditutup dengan penulisan kesan dan pesan serta penempalan stiker . #SenyumKarena oleh seluruh peserta. Masing-masing diwajibkan untuk menuliskan alasan mereka tersenyum hari ini, lalu ditempel di sebuah papan besar.

#SenyumKarena berlangsung dengan lancar. Dengan selesainya acara ini, diharapkan identitas sunda yaitu ‘someah’ kembali teringat dan tidak luntur lagi dihantam kemajuan zaman karena orang-orang di Tanah Pasundan sejatinya tidak lepas dari keramahannya.
Jadi, sudahkah kamu tersenyum hari ini?

0 Komentar